Jumat, 23 Agustus 2013
diadakan seminar di sabuga dalam rangka OSKM2013.
Dalam seminar itu
mendatangkan Bapak GitaWiryawan
seorang mentri perdagangan Republik Indonesia, WANADRI,
Ibu Tri Mumpuni seorang pemberdaya
listrik yang dianugrahi Ashden Awards 2012, dan juga Kak Saska seorang alumni dari ITB sebagai pembicara.Urutan pembicara
dimulai oleh Bapak GitaWiryawan, dilanjut dengan WANADRI yang dipresentasikan
oleh Indra Hidayat, seorang mahasiswa teknik mesin ITB, kemudian Ibu Tri Mumpuni, dan
ditutup oleh Kak Saska. Dalam seminar itu dibahas tentang perekonomian Indonesia,
bagaimana seharusnya sikap kita setelah lulus nanti, beberapa pengalaman yang
dishare oleh Kak Saksa, dan juga banyak
lainnya.
Presentasi pertama disampaikan oleh Bapak Gita Wiryawan yang membahas tentang perekonomian di Indonesia. Beliau mulai
dengan mengatakan bahwa semangat
mahasiswa berkaitan dengan misi dan orientasi maka karena itu kita sebagai
mahasiswa harus menentukan misi kita sejak sekarang. Perekonomian Indonesia
membutuhkan generasi yang mengerti apa yang diinginkan rakyat. Sekarang adalah
zaman kontrakorupsi, yang adalah berbeda dengan zaman Soekarno dan Soeharto.
Korupsi tersebut berakibat karena politik dan yang lainnya didasarkan tanpa
mengingat nilai – nilai moral. Terkadang kita mulai melupakan adat istiadat bangsa kita. Kami membutuhkan pemimpin
perekonomian yang memiliki kearifan lokal,
yaitu sikap yang tidak akan menghilangkan adat istiadat. Beliau juga mengatakan
bahwa seuatu negara yang kehilangan adat istiadatnya berarti kehilangan jati
dirinya. Kita harus meng-Garudakan Indonesia agar lebih bersinar baik dalam
bidang ekonomi maupun politik maupun yang lainnya. Khususnya dalam bidang ekonomi
karena sebenarnya Indonesia berada pada letak yang strategis dan oleh karena
itu Indonesia dapat mentransformasi dengan pesat meskipun perekonomian
Indonesia telah menempati urutan ke-15 di dunia. Tahun 2012, 46% realisasi
investasi terjadi di luar Pulau Jawa. Menghapus mitos bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia hanya di Jakarta. Indonesia pun membutuhkan pemimpin yang bisa menjawab
tantangan zaman. Apapun yang kita lakukan harus didasarkan pada kesatuan. Pak
Gita pun memberi sebuah quote kepada kami "If you want it, you'll get it! and it depends how much you want it."
Presentasinya pun ditutup dengan pesan dari Beliau, “Jadilah Garuda – Garuda yang
kreatif, terampil, berteknologi, yang punya semangat kebangsaan!”
Presentasi kedua di sampaikan oleh Indra Hidayat yang bertemakan Cinta Tanah Air. WANADRI adalah Perhimpunan
Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung, merupakan organisasi yang bergerak di
kegiatan alam bebas. Maka karena itu mereka tau pasti mengenai Indonesia. Kak
Indra Hidayat menceritakan tentang Indonesia baik tentang pulau, laut, dan
gunung. Beliau menjabarkan beberapa pengertian tentang Indonesia yang membuat
saya terpukau. Beliau pun membagi pengalamannya kepada kami dan terus berpesan
agar kita harus menanamkan rasa cinta
akan tanah air sendiri dalam hati kita. Beliau juga mengatakan bahwa
Indonesia tidak hanya kekayaan alamnya yang beragam, tetapi juga kultur dan
penduduknya.
Pembicara ketiga adalah Ibu Tri Mumpuni. Beliau membuka presentasi dengan mengatakan,”
Jangan pernah Anda berpikir tanpa punya rasa.” Presentasinya bertemakan
Meng-Garudakan Indonesia. Ibu Tri Mumpuni mempunyai kegemaran untuk berjalan –
jalan bersama suaminya untuk melihat keadaan sekitar kampung. Beliau prihatin
dengan anak – anak di kampung yang mempunyai semangat belajar yang besar tapi
tidak dapat belajar dikarenakan kampung tersebut tidak memiliki fasilitas yang
memadai. Semua itu dapat diubah asalkan kita mau untuk memulai agar Indonesia
berubah. Kita bisa mewujudkan mimpi anak
– anak Indonesia dengan menjadi pemimpin yang berintegritas. Beliau juga
menambahkan bahwa sistem ekonomi saat ini tidak manusiawi. Ekonomi masa kini
dijadikan alat untuk mencari keuntungan tanpa peduli kemanusiaan dan lingkungan.
Oleh karena itu, kita membutuhkan seorang
wirausaha sosial yang diharapkan dapat mencoba mengubah ekonomi menjadi
manusiawi. Beliau memperdengarkan
beberapa lagu yang sudah berubah liriknya dan menyindir tentang Indonesia. Kemerdekaan hakiki adalah milih seluruh
anak bangsa. Maka karena itu, kita sebagai mahasiswa, harus mempu mengubah
Indonesia di kemudian hari agar mereka yang berada di Indonesia dapat merasakan
kemerdekaan dalam segala hal.
Presentasi terakhir disampaikan oleh Kak Saska. Beliau membawakan presentasi dengan sangat baik, dengan
menambahkan beberapa pengalamannya saat Beliau masih berkuliah di ITB. Riset indie adalah riset yang sedang
dilakukan oleh Kak Saska saat ini yang berarti riset suka – suka. Beliau
memulai risetnya yang pertama pada tahun 2008 menggunakan ide polaroid sebagai objeknya. Pada tahun
tersebut perusahaan polaroid bangkrut
karena kalah bersaing dengan kamera digital. Kak Saska mulai memomulerkan film analog dengan bahan dasar mekanik polaroid tersebut tetapi gagal dalam dua
tahun kedepan. Risetnya yang kedua
bernama animatronik aliner ( yang
pertama di Indonesia ). Riset yang didasarkan sebuah teknologi lama tahun 50an
yang digunakan oleh Disney di theme park-nya. Kak Saska membuat sebuah
robot yang diberi cover dengan makeup effect atau topeng sehingga robot
tersebut terlihat asli. Riset Beliau yang kedua ini membuahkan hasil yang
sangat positif. Beliau membuat orang – orang tertarik yang bersedia
mendonasikan uang untuk riset yang akan Beliau akan buat selanjutnya. Saat ini
Beliau pun sedang merencanakan untuk riset berikutnya yaitu Angkot Day. Sebuah riset yang bertujuan
agar angkot dapat beroprasi dengan aman, nyaman, tertib. Yang mendasari riset
ini adalah kemacetan di Kota Bandung yang diakibatkan oleh angkot yang berhenti
di sembarang tempat untuk mengangkut penumpang. Rencananya, Beliau akan mencoba
riset ini dengan membuat sebuah angkot jurusan Kelapa Dago menjadi angkot yang
nyaman, aman, dan yang menariknya lagi gratis! Maka karena itu Beliau
membutuhkan kerjasama kita dalam melaksanakan risetnya tersebut. Mari kita
dukung riset tersebut pada tanggal 20 September 2013 !
Beliau pun memberikan beberapa saran untuk kami beberapa
diantaranya adalah untuk membuat things to do before I die, harus menjadi
orang yang realistis dan juga idealis, harus meresolusikan konflik dan jangan
menghindari konflik, dan jadilah orang yang bersosialisasi, perbanyak bertemu
dengan orang – orang baru dan menjalin networking.
Presestasi beliau ditutup dengan tips – tips tersebut.
Mari kita terus berusaha agar dapat menjadi orang yang
berhasil dan dapat mengubah Indonesia di kemudian hari! Semangattt!
#untukIndonesia :)
Michelle
16813013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar